Lihat ke Halaman Asli

Gunawan Wibisono

TERVERIFIKASI

Palembang, Sumatera Selatan

Kalijodo Usai

Diperbarui: 27 Februari 2016   23:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)
Dulu sekali, sepasang rakit bambu menepi dijernih alir kali angke
Dua sejoli berkulit putih serta bergaun merah saling berpagut tatap
Di bawah tarian kerindangan pepohonan, mereka melabuhkan kasih
Gemericik lelarian air membasuh kaki telanjang hari yang lerai

(2)
Alir waktu kiranya berlari begitu cepat dipermukaan kali angke
Kali angke nan rindang kini lebih dikenal sebagai kalijodo yang kelam
Rakit-rakit bambu seketika berjejalan menjadi gubuk-gubuk cinta
Seringai genit kupu penggoda hinggap disetiap tatapan tangkai nakal

(3)
Sepasang rakit bambu, kejernihan kali angke hanya tinggal kenangan
Tiada lagi dua sejoli berkulit putih dan bergaun merah berpagut tatap
Seringai genit kupu penggoda dan sengat kumbang jantanpun sirna
Kalijodo kini, menghanyut dikesepian kali agke yang senyap menikam

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline