Lihat ke Halaman Asli

Gunawan Wibisono

TERVERIFIKASI

Palembang, Sumatera Selatan

Lolong Serigala

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Serigala tua kota itu melolong panjang

Moncongnya yang hitam menebar aroma bangkai

Dikibaskannya ekor berkurapnya pada angin

Sementara belang lidahnya tak kenal henti menjulur

(2)

Sejenak tatapnya nanar membentur mangsa

Bongkahan amarah kini mengepungnya

Menyergap paksa sepasang taringnya yang menua

Sekejap membayang kala dulu buas menerjang

(3)

Serigala tua kota itu kembali unjuk lolong terhunus

Ia terusik kobar sembur lidah api naga nirwana

Dia makfum sinyal tajam belit sengkala siap melumat

Gusar melingkupnya dari delapan penjuru angin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline