Lihat ke Halaman Asli

Gunawan Wibisono

TERVERIFIKASI

Palembang, Sumatera Selatan

Lukisan Kabut

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Kabut lagi cemberut,

Dirautnya semua yang terlihat dimatanya setajam pensil

Lalu dilukisnya wajah langit tanpa koma

Semaunya

(2)

Langit teduh itu diam,

Dibiarkannya wajahnya cabik terkoyak

Ia paham betul tabiat kabut yang gampang meledak dan bergejolak

Sejenak tentu berlalu

(3)

Kabut tak berpuas diri,

Ia tak sukai, inginnya membakar langit gagal terlampias

Lalu dengan kalap ditumpahkannya desah pada kejap yang berdenyut

Ia puas menggelinjang sendirian

(4)

Sesaat lengang menyergap,

Pikirnya pasti, tak ada lagi nafas liar yang menelikungnya diam-diam

Kini ia telah tuntas menyelesaikan ingin yang memaksa

Semuanya!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline