Lihat ke Halaman Asli

Gunawan Wibisono

TERVERIFIKASI

Palembang, Sumatera Selatan

Pagi yang Tersesat

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Jalan matahari belum sepenuhnya terbuka

Namun kaki waktu telah terantuk teramat jauh

Ia terserak keruh di hampar kesunyian

Sendirian termangu dalam kumparan rindu

(2)

Kadang waktu menyongsong lari terlalu dini

Ia perangkap hasrat diantara peluh yang membasuh

Meninggalkan semua gelora desah nan berkabut

Maunya debar yang berkelok asa singgah sejenak

(3)

Pada gemerisik debu yang berpacu nafas ..

Pagi kehilangan jejaknya diantara sekat kabut diri

Terdapat sisa malam nan terjerembab kubang

Kiranya jalan matahari belum jua memecah celah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline