Lihat ke Halaman Asli

Keanu Gerald

Universitas Bakrie

Efektivitas Strategi Kontra-Pemberontakan (Counterinsurgency) Pemerintah Nigeria terhadap Kelompok Boko Haram

Diperbarui: 14 Juli 2022   00:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Intan Lestari - 1191004070

Keanu Gerald Johanes Prakoso - 1191004070

ABSTRAK

Kelompok pemberontak Boko Haram adalah gerakan fundamentalis Islam yang menentang peradaban barat (Eropa) termasuk metode mata pencaharian, sistem politik, dan pendidikan mereka. Boko Haram melakukan kekerasan untuk menggulingkan sistem politik Nigeria. 

Kelompok ini ingin mengatur sistem dan merestrukturisasi sistem sosial-ekonomi Nigeria melalui kepatuhan yang ketat terhadap doktrin-doktrin Islam dari Al-Qur'an dan Hadits. 

Akibatnya, dalam penyebaran kampanyenya, Boko Haram terlibat dalam serangan berdarah terhadap warga sipil termasuk konfrontasi sengit dengan anggota pasukan keamanan Nigeria. Tulisan ini bertujuan menganalisis efektivitas strategi kontra-pemberontakan (counterinsurgency) yang dilakukan oleh pemerintah Nigeria dalam menghadapi kelompok Boko Haram. 

Berdasarkan hasil analisis, disimpulkan bahwa enemy-centric approach dalam strategi kontra-pemberontakan (counterinsurgency) untuk menumpas Boko Haram sejauh ini belum efektif atau bahkan tidak efektif. 

Konsekuensi penggunaan kekerasan dalam memerangi Boko Haram tidak hanya mengurangi dukungan penduduk terhadap kekuatan kontra-pemberontak, namun juga mengubah integritas pemerintah. Pemerintah Nigeria harus mengubah pendekatannya dari enemy-centric approach menjadi population-centric approach.

Kata Kunci: Boko Haram, Counterinsurgency, Nigeria, Pemberontak

LATAR BELAKANG

Pemberontakan di sub-kawasan Afrika Barat telah menjadi masalah keamanan utama bagi masing-masing negara dan Komisi Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) sebagai organisasi regional. Kegiatan pemberontak di Afrika Barat telah menyebabkan pemberontakan di banyak negara, salah satunya  di Nigeria (Bala & Tar, 2021). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline