Kita tau bahwa anak merupakan hal terindah dalam hidup kita, bahkan anak juga wujud dari kasih sayang kita. Kemaren saya membahas bagaimana emosi dan temperamen pada anak, sekarang saya akan bahas bagaimana kelekatan dan pengasuhan terhadap anak.
Apakah anda sudah tau apa itu kelekatan? Kelekatan (attachment) adalah ikatan emosional yang kuat antara dua orang. John Bowlby (1969,1989) juga menekankan pentinya kelekatan pada tahun pertama kehidupan dan kemampuan merespons dari pengasuh.
Secara biologis sorang anak memiliki kelekatan pada sang pengasuh. Anak bisa merasakan atau merespon pengasuh begitu sabaliknya. Secara biologis kelekatan sudah terjadi sejak pertama kali terlahir atau sebelum terlahir.
Kelekatan tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi berkembang dalam serangkaian fase, bergerak dari preferensi umum untuk bayi manusia ke hubungan dengan pengasuh utama.berikut empat fase tersebut berdasarkan konseptualisasi Bowlby mengenai kelekatan:
- Dari lahir hingga 2 bulan. Bayi secara insting mengarahkan kelekata mereka dengan sosok manusia. Orang asing, saudara, dan orang tua sama-sama memiliki kemungkinan yang sama untuk mendapatkan senyuman atau tangisan dari bayi.
- Dari 2 hingga 7 bulan kelekatan menjadi terpusat pada satu karakter, biasanya pengasuh utama seiring bayi bertahab belajar untuk membedakan orang yang familier dari orang asing.
- Dari 7 hingga 24 bualan. Kelekatan khusus berkembang. Dengan keterampilan lokomosi yang meningkat, bayi secara aktif mencari komunikasi dengan para orang biasanya mengasuh mereka, seperti ibu atau ayahnya.
- Dari 24 hingga seterusnya. Anak-anak menjadi sadar akan perasaan, tujuan, dan rencana orang lain serta mempertimbangkan hal ini dalam membentuk tindakan mereka sendiri.
Dari 4 fase di atas kita bisa melihat bagaimana kelekatan terjadi dan bagaimana kelekatan sudah menjadi dasar biologis kita dalam hidup ini. kelekatan ini juga pengembangan dari emosional, emosional sangat berpengaruh pada kelekatan. Banyak orang tua yang belum mengerti bagaimana kelekatan itu terjadi dan terkadang orang tua lalai dengan kelekatan dan pengasuhan.
Bayi yang melekat secara aman memilikin pengasuh bayi yang peka terhadap sinyal-sinyal mereka dan secara konsisten ada untuk merespons kebutuhan bayi yang di asuhnya. Para pengasuh ini seringkali membiarakan bayi merekan memiliki peran aktif dalam menentukan awal dan kecepatan interaksi pada tahun pertama kehidupan. Sebuah study terkini menunjukkan bahwa respon peka ibu terkait dengan kelekatan yang aman pada bayi.
Jika kelekatan awal sudah sangat baik maka ini akan berpengaruh pada anak di kemudian hari atau jenjang yang lebih lanjut, dalam hal social dan perkembangan. Karena sejatinya sang anak sudah memiliki rasa emosi yang bisa melihat emosi orang lain dan ini dapat mempermudah seorang anak dalam bersosial.
Dalam sebuah penelitian, kelekatan bayi di tiga Negara Amerika serikat, Jerman dan Jepang diukur dalam situasi aneh Ainsworth (van iJzendoorn & Kroonenberg, 1988). Pola kelekatan yang dominan di ketiga Negara adalah kelekatan yang aman. Namun, bayi jerman leih menghindar dan jepang kurang menghindar serta lebih resisten dibandingkan bayi amerika serikat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H