Lihat ke Halaman Asli

Ayu Putu

Guru PAUD menulis buku solo, antologi, dan artikel

Alasan Tidak Setuju dengan PR

Diperbarui: 26 Oktober 2022   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengalaman Masa Kecil

Jika mengingat pengalaman masa kecil yang saya alami.  Pekerjaan Rumah/PR, sangat tidak menyenangkan. Karena itu, saya tidak setuju jika siswa  diberikan PR. 

Terlebih  murid TK/ PAUD. Karena akan membebani anak. Apalagi jika orang tuanya yang tidak sabar dalam mendampingi anaknya belajar. Bisa berbahaya terhadap perkembangan psikis anak. Orang tuanya pun ikutan stress.

Saya ingat ketika saya masih SD, ayah saya sering menanyakan, apakah ada PR. Ketika saya bilang ada,  ayah saya pun membantu, membimbing saya mengerjakan PR. 

Disitu saya selalu merasa tegang, tidak nyaman, karena ayah saya sangat kaku/ saklek. Saya tidak berani berargumentasi dan cenderung menurut saja, padahal di hati berontak, hee.

 Saya pun sering mendengar tetangga saya  marah-marah jika membantu mengerjakan PR anaknya. Bahkan anaknya dicolok pensil keningnya dan ada juga yang disiram air.

Demi  Mendapat Nilai 

Pernah juga saya lihat, orang tua yang  mengerjakan PR anaknya dijalanan ,sambil melihat/ menyontek PR teman anaknya. Bukankah cara seperti tidak mengajarkan kejujuran bagi anak? Hanya demi mendapatkan nilai atau agar tidak dimarahi guru, orang tuanya berbuat seperti itu, karena dia merasa anaknya tidak mampu mengerjakan PR tersebut atau supaya cepat kelar.

Karena alasan itulah saya, tidak sejutu jika murid diberi PR.

Tapi kenyataannya banyak lembaga pendidikan PAUD/TK yang memberikan PR pada siswanya, termasuk pada lembaga tempat saya mengajar. Dan saya pun terpaksa mengikuti aturan pada lembaga pendidikan tersebut. 

Saya akui, pada dasarnya banyak orang tua yang setuju  jika anaknya diberi PR. Alasannya, supaya mau anaknya rajin belajar, makin pintar dan lain sebagainya. Kalau tujuannya untuk memahami materi, tidak harus diberikan tugas yang bernama 'PR', bisa dengan cara lain yang lebih menarik. Misalnya projek tertentu yang waktu pengerjaannya lebih panjang/ tidak terburu-buru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline