Lihat ke Halaman Asli

Caleg Muda Harus Paham Ekonomi dan Miliki Modal Seperti Aktor

Diperbarui: 4 Oktober 2018   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejarawan dan oendiri Komunitas Bambu, JJ Rizal

Setiap pemimpin di Indonesia tentunya berharap ekonomi Tanah Air mampu berkembang dan maju ke depannya.

Hal itu dikatakan oleh Deputi Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Ekonomi Strategis Kantor Staf Presiden, Dr Denni Puspa Purbasari. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap negara demi kesejahteraan masyarakat.

Karena itu, di hari ketiga Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP) Angkatan 8, Dr Denni Puspa berharap para calon legislatif (caleg) muda mengerti dan paham soal ekonomi Indonesia.

"Kalau kalian di pemerintahan, kalian sudah tahu caranya me-set APBN tahun ini. Kalau ekonomi di pemerintahan, itu jangka panjang. Rakyat menanam hasilnya next. Lalu ekonomi dan politik itu saling terkait," terang Dr Denni Puspa, dalam pemaparannya kepada para peserta KBFP 8, yang mengusung tema "Pemahaman Kebijakan dan Tantangan Ekonomi Indonesia dari Daerah Sampai Nasional", di Yello Hotel, Jakarta Selatan, Rabu (03/10/2018).

Dr Denni Puspa juga menyinggung pentingnya pembangunan infrastruktur untuk mempercepat pemerataan ekonomi. Adanya infrastruktur akan meningkatkan kualitas hidup, mendorong ekonomi daerah, dan mengurangi biaya logistik. Pembangunan infrastruktur akan menumbuhkan kawasan ekonomi baru.

"Nasionalisme dan jadi negara maju itu ada costnya. Jadi kita memperkokoh rumah kita ini. Kita harus peduli dengan rakyat jadi spiritnya adalah itu," ujarnya menegaskan.

Sementara, Sobar Budiman selaku anggota Dewan Kesenian Jakarta-Komite Teater di sesi "Dialog Pemimpin Muda", memaparkan para caleg muda harus memiliki modal yang kuat. Mirip seorang aktor di sebuah film, modal itu terdiri dari tiga unsur. Unsur luar terdiri dari suara, dalam yaitu tubuh, dan pengetahuan (intelegensi) yang cukup.

"Suara itu terdiri dari intonasi, artikulasi, dan power. Suara itu juga harus lentur. Bicara strategis ya, jelas dan tidak cacat. Intonasi ditentukan oleh tanda baca. Hati-hati dengan tanda baca jangan sampai disalahartikan oleh masyarakat," jelas Sobar.

"Seorang aktor itu harus seperti tanah liat. Harus lentur seperti tanah liat. Anggota legislatif harus lentur.  Aktor itu harus bisa memainkan apa saja. Dalam membuat patung harus dibanting-banting dulu. Maksudnya itu dilatih. Ada tukang sapu di jalan kita melihat dan merasakannya," urainya melanjutkan.

Selain ketiga unsur tersebut, masih dari penjelasan Sobar, seorang caleg juga harus mempunyai rasa ekspresi, jujur, ikhlas, dan mampu bekerja sama. "Lalu konsentrasi.  Fokus terhadap satu masalah. Memusatkan pikiran. Selain itu juga aktor dan caleg juga harus punya dorongan," tuturnya menambahkan.

Sementara itu sejarawan dan oendiri Komunitas Bambu, JJ Rizal menegaskan, pemimpin muda khususnya para caleg harus meniru para pendiri bangsa ini untuk berpikir rasional. Ia mengkritisi, gaya hidup generasi muda khususnya milenial yang terkait pergaulan dengan buku sangat kurang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline