Lihat ke Halaman Asli

Gara-Gara Sariawan, Lenyap 1 Jutaan

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Nah, sariawan di mulut jangan coba-coba tidak diperdulikan.  Mengapa demikian? Dari sariawan yang ada di mulut tersebutlah bisa menyebabkan sariawan-sariawan lain bermunculan di dalam tenggorokan. Awalnya mungkin tidak akan terasa, tapi lama kelamaan jika sariawan yang menempel di bagian tenggorokan makin banyak, akibatnya sulit untuk menelan makanan, bahkan bisa muncul benjolan yang kita tidak tahu asalnya dari mana.

Dua bulan yang lalu, saya sempat merasakan ada yang mengganjal di dalam tenggrokan. Saya pikir, sikat gigi yang tertinggal di dalam tenggorokan sewaktu saya menyikat gigi. Saya diamkan hampir 3 hari. Bukan makin membaik, tapi saat makan seperti ada yang nyangkut, tidak terasa sakit memang. Saya pun datang ke dokter THT dan menceritakan apa yang terjadi dengan kondisi tenggorokan saya itu. Dokter hanya memberikan beberapa obat kepada saya. Dokter berkata kalau tenggorokan saya tidak apa-apa. Saya masih belum tenang meskipun sudah minum obat selama 3 hari berturut-turut. Akhirnya saya putuskan untuk kembali periksa ke Dokter THT, kali ini dengan Dokter THT yang berbeda. Ini adalah medikal check-up saya yang kali kedua, saya masih diberikan obat saja. Tidak ada pemeriksaan lebih lanjut lagi. Sayangnya, masih belum ada perubahan juga. Hingga, saya pun pasrah dan kembali periksa ke dokter THT yang sama. Saat itu saya meminta kepda sang dokter untuk memeriksa saya dengan alat khusus tenggorokan. Dan sang dokter pun mengiyakan.

Alat yang digunakan kalau tidak salah adalah endoskopi. Jadi, alat itu sejenis teropong kecil yang berbentuk panjang dan bisa menembus tenggorokan saya.  Saat itu, dokter pun memberitahukan hasil medikal check-upnya. Ternyata, tenggorokan saya pun tidak bermasalah, hanya ada bintik-bntik kecil saja seperti sariawan. Dokter pun memberikan antibiotik kepada saya, dan saya harus menghabiskan antibiotik tersebut, karena mahal harganya. Hampir 1 juta saya menghabiskan uang agar sariawan saya hilang. :D

Alhamdulillah, sejak peristiwa itu saya pun semakin memperhatikan pola makan saya. Saya ingin hidup sehat, terbebas dari makanan junk food atau goreng-gorengan yang beredar murah di pinggiran jalan. Ayo, pedulikan kesehatan kita, dengan pola makan yang sehat agar terhindar dari sariawan.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline