Apa sih romantis itu ? Romantis itu adalah penjiwaan seseorang yang menjadi kekuatan untuk memperbaiki hubungan dan memperpanjang kelanjutan komunikasi antar sesama jenis atau berlainan jenis. Dan ini akan sangat berpengaruh jika keromantisan itu di peruntukan untuk sang kekasih atau pasangan hidup karena ini akan menjadi langkah awal dan rujukan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu pernikahan atau langgengnya suatu hubungan.
Dan dari kaca mata sederhana pikirku, romantis itu adalah sikap dari kekasih yang hebat di mana dia berani untuk selalu mengingatkan dan berkata tidak ketika aku melakukan hal-hal yang di anggap tidak benar.
" cinta selalu setia pada hati, tidak perduli betapa hebat logika tapi kamu harus tahu kapan untuk menggunakan logika agar hatimu tidak terus terluka "
Dan inilah romantis menurut aku yaitu sikap atau perilaku yang selalu menuntun pasangannya menuju ke arah yang lebih baik.
Mengenalmu memang bukan menjadi hal yang amat luar biasa dalam agenda kehidupanku, tetapi mengenalmu adalah sesuatu yang mengajarkan aku untuk lebih belajar mengendalikan ego dan segala perilaku keras hatiku.
Kerap aku bertanya kepada diriku sendiri, apa yang membuatku harus melihatmu dan melihatmu lagi padahal kamu sama sekali bukan pria yang romantis, sekali lagi aku tegaskan bukan pria yang romantis tetapi kamu kerap mengharap pasanganmu untuk bersikap romantis dan itulah kamu.
Kamu tidak romantis tetapi kamu menyayangiku dengan cara terbaikmu, mencintaiku dengan cara terhebatmu, dan menjagaku dengan cara yang paling unik pernah aku tahu...meski kerap kesal dengan semua itu tetapi semua caramu itu justru kerap aku rindukan dan kini menghipnotisku hingga semua ingin aku pusatkan kepadamu.
" ketika jatuh cinta janganlah berjanji untuk saling tidak menyakiti akan tetapi berjanjilan untuk saling tetap setia meski salah satu di antara kita tersakiti "
Mencintaimu itu unik, kerap melambungkan hatiku atau bahkan kerap berapa kali membuat hatiku harus mencoba menjadi kuat dan kuat.
Dan kamu, tahukah kamu...jika kerap berapa kali aku menatap getir bias dari dua kelopak matamu...ada begitu banyak badai yang kau tahan dan kau redam dengan kesabaranmu, dan itulah alasan mengapa aku jatuh hati kepadamu...bukan karena keromantisanmu yang memang kamu bukan pria romantis akan tetapi salah satunya karena badai yang kau sembunyikan di antara dua kelopak matamu...entah mengapa aku begitu ingin menghalau badai itu.
Dan kamu adalah pria yang tidak harus romantis dalam kehidupanku karena aku sudah cukup dengan kasih sayangmu.