Lihat ke Halaman Asli

Kazhimitosa

Mahasiswa Universitas Jember

Inovasi Mahasiswa Kolaboratif untuk Gebrakan Masyarakat Desa Keting (Petani Kuat Warga Sehat Desa Selamat)

Diperbarui: 24 Agustus 2022   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Kepala Desa saat mencoba teh kombucha. Dokpri 

Kegiatan sosialisasi ini diadakan pada hari Jumat (19/08/2022) pukul 19.00 di Balai Desa Keting, Kec. Jombang, Jember.  Acara dibuka oleh Dimas Verdian selaku kordinator desa kemudian dilanjut oleh sambutan dari Kepala Desa Keting Bapak Ahmad Suhartono beserta jajarannya dan dihadiri oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kec. Jombang, Ketua Kelompok Tani, Ketua Posyandu dari Glodial 60-69, Agen PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) Setempat, Ketua HIPPA ( Himpunan Petani Pemakai Air), Perwakilan Peduli Sesama Kita (PSK). 

Sosialisasi materi pertama dimulai dengan memaparkan progres hasil pembuatan teh kesehatan menggunakan bakteri scooby atau lebih dikenal dengan teh kombucha. 

Teh kombucha yang dibawa pada sosialisasi merupakan hasil fermentasi selama kurang lebih dua minggu. Presentator menjelaskan mengenai manfaat yang terkandung dalam teh kombucha. Ia tidak lupa untuk mempraktikkan bagaimana cara membuat teh kombucha dari awal hingga akhir beserta cara fermentasinya. 

Hasil fermentasi teh kombucha oleh KKN kolaboratif kelompok 118 Desa Keting dibagikan kepada para tamu undangan untuk merasakan teh kombucha. 

Masyarakat sangat antusias untuk mengetahui cara pembuatan teh kombucha mulai dari awal hingga menghasilkan rasa yang nikmat. 

Sosialisasi program kita yang kedua yaitu progres mengenai Eco-Enzyme. Disini kami memaparkan bagaimana pengolahan limbah yang masih belum dikelola dengan baik khususnya limbah organik mulai dari skala rumah tangga hingga industri, terlebih Desa Keting belum memiliki TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sehingga proker yang kita jalankan dapat menjadi alternatif pilihan dalam mengoptimalisasikan pembangunan berkelanjutan sekaligus menjadi opsi ketika harga pupuk kimia sedang melonjak. 

Proker Eco-Enzyme sebenarnya pilihan yang sangat tepat mengingat banyak limbah organik yang belum dimanfaatkan atau dikelola dengan baik. 

Dimana pembuatan Eco-Enzyme sangat mudah dipraktikkan karena hanya membutuhkan bahan dari limbah organik dan Eco Microorganism 4 (EM4), kemudian difermentasikan kurang lebih selama tiga bulan. 

Dalam praktiknya, tim KKN 118 sudah menyiapkan Eco-Enzyme sebagai pupuk organik cair (POC) dan tidak lupa membawa sampel tanaman yang sudah diaplikasikan Eco-Enzyme supaya masyarakat Desa Keting dapat mempraktikkan dan mengaplikasikannya dengan mudah dirumah. 

Pemaparan Materi Program Kerja Eco-Enzyme. Dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline