Lihat ke Halaman Asli

Kazena Krista

TERVERIFIKASI

Photographer, Media Freelancer

Ada Geliat Etnosentrisme Masyarakat Batak pada Kasus Brigadir J

Diperbarui: 16 Februari 2023   06:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret Brigadir J (Sumber via link Kompas)

Hari yang begitu ditunggu oleh khalayak—terlebih lagi bagi keluarga almarhum Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J—akhirnya tiba juga. Putusan vonis itu pun telah dibacakan. 

Tiga hari yang menjadi sorotan jutaan pasang mata. Mulai dari para praktisi hukum hingga rakyat biasa, tersita perhatiannya. 

Ya, majelis hakim yang diketuai Wahyu Iman Santoso itu menjatuhkan hukuman lumayan diluar dugaan—bahkan vonis untuk kelima terdakwa sangat jauh dari harapan tim jaksa penuntut umum. 

Empat terdakwa yakni Ferdy Sambo, Putri Chandrawati, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf divonis jauh lebih berat dari tuntutan jaksa—kecuali Richard Eliezer

Richard Eliezer alias Bharada E hanya divonis 1 tahun 6 bulan. Status Justice Collaborator yang dilabeli padanya sejak kasus ini mencuat diterima oleh ketiga hakim. 

Tapi, bukan itu yang menjadi perhatian saya—melainkan kedua orang tua dari almarhum Brigadir J itu sendiri yaitu Rosti Simanjuntak dan Samuel Hutabarat—dua orang yang begitu vokal (baca: layak diberikan spotlightsejak awal demi memperjuangkan keadilan bagi anak laki-laki mereka yang telah terbunuh.

Jika boleh berkata jujur, saya tak membantah jika saya selalu disergap perasaan iba tiap kali kedua orang tua almarhum Brigadir J tampil dimuka publik di tiap berita yang menyorot sosok mereka.

‌Rosti Simanjuntak dan Samuel Hutabarat perlahan menjadi news maker

Terlebih lagi Rosti Simanjuntak. Saya bisa merasakan pergolakan batinnya tiap kali ia diwawancara; rasa marah, tidak terima dan duka lara karena kepergian anak tercintanya, jelas bisa dengan mudah saya baca. 

Orang tua Alm. Brigadir J, Rosti Simanjuntak dan Samuel Hutabarat saat menghadiri persidangan (Sumber Kompas.id)

Ibu mana yang menginginkan kematian anaknya, apalagi dengan cara dirampas seperti yang terjadi pada Rosti?

Baca juga: Ibu: Bahasa Cinta yang Menguatkan Sekaligus Melemahkan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline