Lihat ke Halaman Asli

Kazena Krista

TERVERIFIKASI

Fotografer

Menggelar Hari H Pernikahan Tidak Semudah Rahang Bilang Sayang

Diperbarui: 16 Agustus 2021   01:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Couple session sepasang pengantin di sebuah acara pernikahan(Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto oleh Kazena Krista)

Mewujudkan hari H pernikahan tak semudah rahang sewaktu bilang sayang atau merasakan jedag-jedug uwuwu saat bilang rindu. 

Fix, itu benar—meskipun menikah itu sendiri bisa dikatakan wujud nyata rasa sayang.

Karena, bagi—hampir—sebagian—besar dari kita (baca: orang Indonesia yang kental dengan adat-istiadat, budaya atau tradisi), perkara ini kastanya jauh lebih “tinggi” (baca: untuk dipikirkan) dibandingkan mengomentari kebijakan pejabat negara yang bisa dilakukan sembari menyeruput kopi saking “ajaib”-nya mereka

Saya malah meyakini, persiapan hari h bahkan jauh lebih bisa bikin puyeng untuk ditindaklanjuti dibandingkan menjalani hari-hari setelah hari h pernikahan itu sendiri.

Ya, namanya rumah tangga, learning by doing sajalah, kalau meminjam istilah anak milenial sih, woles; yang penting show alias gongnya dulu yang diutamakan. Begitu kira-kira pemikiran kebanyakan dari kita di Indonesia tercinta ini.

Makin tahun nilai uang makin tidak ada “harga”-nya. Uang lima puluh ribu yang beberapa tahun ke belakang masih bisa bawa macam-macam belanjaan ke rumah, sekarang beda cerita.

Saya berkata seperti itu—dengan kata lain—untuk menganalogikan bahwa menyelanggarakan pernikahan sekarang (atau mungkin di masa-masa yang akan datang) harus ngumpulin duit jauh-jauh hari terlebih dahulu biar tak perlu merasakan shocktherapy yang keseringan.

Mobil pengantin yg telah dihiasi adalah salah satu detail cantik yg bisa ditemui di acara pernikahan. (Sumber: Dok. Pribadi | Foto oleh Kazena Krista)

Kenapa saya bisa bilang begitu?

Ya, terang saja karena saya berkaca dari pengalaman saya di lapangan sebagai fotografer kawinan, begini-begini saya seorang pengamat yang baik lho, ya meski ada sedikitlah main tanya-tanya.

Siapa yang saya tanya? Banyak. Ada staff wedding organizer, calon manten atau orang tuanya, vendor-vendor yang terlibat, dan lain sebagainya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline