Lihat ke Halaman Asli

Sudahkah Kamu Melakukannya?

Diperbarui: 25 Desember 2020   08:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.freepik.com

Do'aadalah senjata orang-orang yang beriman, sementara itu wirid, dzikir dan ta'awwudzat, selain menjadi makanan spiritual juga berfungsi sebagai benteng-benteng kokoh dari gangguan syetan dan ancaman bencana.

Seedikit demi sedikit, pelan tapi pasti sunah-sunnah nabi ditinggalkan oleh ummatnya, hingga akhirnya menjadi sesuatu yang asing bagi mereka, maka berbahagialah orang-orang yang dianggap asing, yang konsisten menghidupkan sunnah-sunnah nabinya ketika banyak orang melalaikan dan menelantarkannya. Diantara sunnah-sunnah beliau yang sudah banyak dilupakan manusia adalah sebagai berikut:

  • Puasa tiga hari setiap bulan (tanggal 13-14-15 qomariah)
  • Sholat sunnah Dhuha
  • Qiyamullail (Tahajud) dan sholat witir
  • Membaca do'a kaffaratul majlis, ketika mengakhiri suatu pertemuan
  • Ziarah kubur dan memperbanyak ingat mati
  • Sholat dan do'a istikhoroh, ktika seseorang ragu-ragu antara mengerjakan atau meninggalkan sesuatu.
  • Mengucapkan salam baik kepada orang yang dikenal maupun tidak
  • Membudayakan I'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan
  • Menjawab muadzin ketika mendengar adzan
  • Membaca doa' naik kendaraan ketika berpergian atau kembali
  • Mendo'akan untuk umat islam yang tidak bersama kita (ghoib)
  • Membaca dzikir pagi, petang, tidur, banging tidur, keluar dan masuk masjid, rumah dan kamar mandi
  • Membaca dzikir yang disyari'atkan sesudah salam dari sholat
  • Saling menziarahi karena Allah
  • Senantiasa dzikrullah
  • Membiasakan sederhana dalam makanan, minuman dan pakaian serta nafkah
  • Amar ma'ruf nahi munkar
  • Cinta dan marah karena Allah, pembelaan dan permusuhan karena Allah
  • Mensyukuri nikmat-nikmat Allah dan selalu intropeki diri.

Semoga menjadi bekal ruhiah sehari-hari dan senjata spiritual andalan, penenang dikala gelisah, penghibur dikala sedih, penguat dikala lemah, pendorong dikala malas serta pencerah dikala suram.

Sumber referensi: H. Ahmad Suharto, M.Pd.I, Senjata Spiritual Santri, 2015, Depok: Wisemid Publishing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline