Lihat ke Halaman Asli

Ketersediaan Peralatan Medis di Indonesia yang Masih Bergantung pada Negara Luar

Diperbarui: 9 Juni 2022   15:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Perkenalkan, nama saya Kayla Padma Kinanti. Saat ini, saya sedang menempuh semester kedua saya di Teknik Biomedis Universitas Airlangga. Pada kesempatan kali ini saya ingin memberikan opini saya terkait perkembangan peralatan medis yang ada di Indonesia.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang terkait dengan topik yang diangkat adalah SGDs nomor 3, yaitu good health and well being, dimana untuk dapat melakukan pembangunan, diperlukan kesejahteraan SDM, salah satunya dengan kesehatan yang baik. 

Kesehatan yang baik, tentu akan berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusianya karena dengan kesehatan yang mereka miliki akan menjadikan mereka dapat berpikir, beraktivitas,dan berkesplorasi dengan optimal. 

Pembangunan aspek kesehatan ini harus ditunjang, salah satunya dengan terpenuhinya peralatan medis yang memdai. Dengan peralatan medis yang lengkap, penanganan terhadap pasien akan dapat lebih cepat dan mudah untuk dilakukan. 

Akan tetapi, telah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia masih belum dapat menciptakan peralatan medis sendiri dan masih memerlukan impor dari negara luar untuk dapat memenuhi kebutuhan peralatan medis. 

Diketahui, lebih dari 90% peralatan medis yang beredar di Indonesia masih merupakan produk impor. Hal tersebut, salah satunya disebabkan oleh mudahnya akses masuk barang -- barang impor ke dalam Indonesia. 

Kemudahan tersebut tentu menjadikan harga peralatan medis menjadi sangat mahal, sehingga peralatan medis yang tersedia tidak dapat dirasakan oleh seluruh kalangan secara merata. 

Padahal, apabila ditinjau lebih lanjut, Indonesia tidak kekurangan pakar -- pakar dan ahli -- ahli yang mumpuni untuk dapat menciptakan peralatan medis. 

Indonesia juga tidak kalah dengan negara -- negara lain yang memiliki teknisi -- teknisi biomedis yang handal. Sayangnya, Indonesia masih kekurangan dukungan dari banyak pihak, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Indonesia masih kekurangan dana untuk dapat mengembangkan peralatan medis sendiri. 

Untuk dapat mengembangkan peralatan medis sendiri, memang pada awalnya dibutuhkan modal yang cukup besar, tetapi biaya selanjutnya yang dibutuhkan akan lebih sedikit dibandingkan harus terus menerus impor dari luar. Anak bangsa yang ingin berkarya haruslah diberi wadah dan difasilitasi. 

Selain itu, masih banyak pihak yang berpemikiran untuk tidak ingin susah payah membuat peralatan medis sendiri. Mereka lebih memilih untuk menggunakan barang impor, karena lebih praktis. Pemikiran seperti inilah yang harus mulai dihilangkan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline