Lihat ke Halaman Asli

Psikopati vs Sosiopati: Criminal Profiling Dalam Analisis TKP

Diperbarui: 20 Desember 2024   14:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto garis polisi (Sumber: Rawpixel.com)

Ilmu Pemrofilan Kriminal adalah cabang keilmuan yang mengacu pada proses analisis perilaku, pola maupun karakteristik pelaku kejahatan guna memprediksi tindakan mereka selanjutnya. Dalam analisis Tempat Kejadian Perkara (TKP), detektif atau polisi membutuhkan keterampilan ini untuk mendapatkan gambaran mengenai sifat pelaku selama melakukan kejahatannya, sehingga akan memudahkan proses penangkapan. Dalam menangani TKP, seorang pemrofil kriminal membutuhkan dua disiplin ilmu yang berbeda: psikologi dan hukum. Profesi ini tidak hanya menuntut pemahaman yang baik akan hukum, tetapi juga ketangkasan analisis, tajamnya intuisi serta kepekaan emosi yang mendalam. Ilmu hukum yang dipelajari oleh criminal profiler membantu mereka menyusun analisis yang relevan secara hukum, membuat hasil laporan profil pelaku yang dapat dipertimbangkan sebagai bukti pendukung yang sah, serta pengelompokkan jenis kejahatan. Seorang criminal profiler harus dapat memberikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis olah TKP. Analisis yang dihasilkan dapat berupa motif kejahatan, modus operandi, kategori kejahatan dan profil psikologis pelaku. Dari hasil analisis ini, bisa dijelaskan mana TKP yang memiliki emosi dan mana yang tampak "dingin", mana yang terencana dan mana yang impulsif, dan lain sebagainya. Maka dari itu, hasil analisis ini pun akan memberikan kesimpulan yang akurat terhadap kepribadian pelaku.

PERBEDAAN MENDASAR PSIKOPATI DAN SOSIOPATI

Psikopat dan sosiopat  adalah gangguan kepribadian antisosial yang ekstrem. Keduanya sering kali dikaitkan, namun memiliki pengertian dan ciri khas yang berbeda. Dikutip dari laman Liputan6.com, psikopat adalah gangguan kepribadian yang meliputi kurangnya empati, manipulatif dan sering melanggar norma. Sementara itu, sosiopat adalah sikap tidak ingin mematuhi aturan sosial yang berlaku di masyarakat atau dimana pun. Dua pengertian inilah yang menjadi ciri khas serta perbedaan mencolok dari seorang psikopat dan sosiopat. Psikopati pada seseorang dapat disebabkan oleh rusaknya fungsi amygdala pada otak yang bertugas mengatur pemrosesan emosi, khususnya rasa takut, agresi dan empati. Disfungsi amygdala juga menyebabkan para penderita psikopati ini tidak dapat mengenali emosi takut maupun sedih pada orang lain. Itulah mengapa orang dengan kecenderungan psikopati tidak bisa memikirkan konsekuensi yang akan terjadi kepada korbannya atas perbuatan yang dilakukan.

Sosiopati sering kali dikaitkan dengan sikap acuh tak acuh terhadap norma, emosi yang tidak dapat diprediksi serta perilaku impulsif. Hal paling mencolok antara seorang psikopat dan sosiopat adalah tingkat emosional mereka. Orang dengan gangguan kepribadian sosiopati cenderung sulit untuk membaur di masyarakat karena amarah mereka yang meledak-ledak. Mereka juga cenderung tidak bertanggung jawab dan bertindak semaunya tanpa mau mengkalkulasikan dampak hukum yang terjadi. Jika seorang psikopat biasanya disebabkan oleh kurangnya aktivitas amygdala, maka berbeda dengan sosiopat. Sikap sosiopati biasanya terbentuk karena faktor lingkungan, pola asuh orang tua yang salah maupun trauma masa lalu. Hal ini menjadi perbedaan paling mendasar jika dilihat dari segi faktor pembentukan perilaku, walaupun bisa saja psikopati lahir dari trauma dan faktor lingkungan.

Berikut adalah perbedaan mendetail antara gangguan kepribadian psikopati dan sosiopati:

1. Sifat umum
    a. Psikopati: manipulatif, dingin, terkontrol.
    b. Sosiopati: Impulsif, emosional.


2. Empati
    a. Psikopati: Tidak memiliki empati.
    b. Sosiopati: Memiliki empati walau hanya pada hal tertentu.


3. Kendali diri
    a. Psikopati: Terkontrol, rapi.
    b. Sosiopati: Tidak terkontrol, meledak-ledak.


4. Hubungan sosial
    a. Psikopati: Dapat berhubungan baik, pandai menyamar.
    b. Sosiopati: Sulit membangun hubungan yang stabil.


5. Respon terhadap risiko
   a. Psikopati: Berhati-hati, penuh perhitungan & risiko.
   b. Sosiopati: Melakukan tindakan berisiko tinggi.


6. Penyebab
    a. Psikopati: Genetik atau bawaan, disfungsi amygdala.
    b. Sosiopati: Faktor lingkungan, trauma masa lalu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline