Quarter Life Crisis adalah periode di mana seseorang merasa cemas, ragu, gelisah dan bingung dengan tujuannya di masa depan. Enggak cuma tujuan hidup, bisa aja yang dipikirin adalah kualitas hidup atau masalah-masalah lain seperti percintaan, keuangan, dan lain sebagainya.
Biasanya, Quarter Life Crisis sendiri dialami sama orang yang berusia antara 20--30 tahun, walaupun banyak juga nih yang mengalami hal ini padahal usianya belum mencapai 20 tahun atau bahkan udah lebih dari 30 tahun.
Seseorang yang mengalami Quarter Life Crisis biasanya bakalan ngelewatin empat fase.
Di fase pertama, adanya perasaan terjebak. Lo ngerasa bahwa diri lo itu terjebak di dalam komitmen yang lo buat dan lo enggak bisa ngapa-ngapain soal itu.
Di fase kedua, lo ngerasain soal kesepian yang mendalam. Rasanya tuh kayak enggak ada yang ngertiin perasaan lo dan apa yang lagi lo butuhin.
Di fase ketiga, orang dengan Quarter Life Crisis akan ngerasa bahwa sampe sekarang tuh mereka cuma pura-pura jadi dewasa, padahal mereka belum sepenuhnya dewasa. Ibaratnya kayak kita tuh jadi kehilangan jati diri.
Nah, tapi di fase terakhir biasanya outcome atau hasilnya akan positif. Quarter Life Crisis akan berakhir dan mereka yang ngalamin hal ini akan tau hal apa aja sih yang sebenernya mereka pengenin dan mereka butuhin.
Akhirnya, perasaan lega tentang keputusan yang diambil akan muncul.
So, how to deal with quarter life crisis?
1. Akui kelemahanmu, fokus dan tingkatkan kelebihanmu