Lihat ke Halaman Asli

Kayetanus Kolo

Guru-Penulis

Ketika Orang Jijik Melihatku ( Tidak Berdaya Sebagai Pasien RS)

Diperbarui: 31 Januari 2024   19:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika Orang Jijik Dan Bosan Memandangku.
  • Foto Tanus K ( Pastor Paroki St.Fransiskus Dari Assisi Kolhua Kupang,
    di pagi itu seuasai misa, menyempatkan diri menyuap saya di atas tempat tidur RSCB Bello)

Kebahagiaan, sehat, sukses dalam karya atau hidup menjadi dambaan setiap orang. Sakit,penderitaan, gagal dalam hidup adalah situasi yang paling tidak diharapkan oleh setiap pribadi.

Semenjak Mei 2023 lalu, saya harus bolak balik RS karena sakit. Sakit penyakit yang saya derita memaksa saya harus naik turun meja operasi. Kalau saudara yang pernah menjalani operasi pasti tahu situasi apa yang dialami sebelum, saat dan sesudah menjalani operasi.

Ketika orang jijik dan bosan memandangku, kalimat sederhana ini menjadi judul tulisan sederhana ini. Jijik dan membosankan situasi yang mungkin pernah di alami oleh pembaca. Jijik dan membosankan juga dialami oleh saya pribadi. Saya bosan harus bolak balik RS sakit semenjak Mei 2023 silam.

Menjadi Manusia Keteter !

  • Foto Tanus Korbaffo

                                                                                          ( Menanti untuk mendapat pelayanan di RS)

Setiap orang pasti tidak suka memakai keteter, sama halnya dengan saya. Namun apa boleh dikata, situasi dan kondisi memaksaku harus menjadi manusia keteter. Status manusia keteter bukan hanya sekali melekat dalam diriku, namun sampai curahan hati ini saya tuangkan dalam tulisan ini, sudah tiga kali status manusia keteter melekat dalam diriku.

5 Mei 2023 saya harus dioperasi, malam hari saya diingatkan oleh perawat agar besok mulai pukul 07.00 harus menjalani puasa. Kurang 15 menit sebelum pukul 14.00 Wit, saya didorong menuju ruang operasi. 2 (dua) jam lebih saya berjibaku dengan dinginnya ruang operasi plus diantara hidup dan mati.

Saat keluar dari ruang operasi, efek obat bius yang di suntikan kedalam tubuhku tidak bisa digerakan, kecuali mata dan tangan. 4-5 jam saya sepertinya kaku diatas tempat tidur. Saat keluar dari ruang operasi keketeter itu sudah terpasang dan status saya menjadi manusia keteter melakat dalam diriku.

Dua hari kemudian, saya dibolehkan pulang rumah, sangkaku, keteter itu dicabut ternyata oleh dokter tidak diizinkan, ya ! saya harus pulang rumah dengan membawa hadiah keteter untuk orang-orang serumah dan diri sendiri. Setiba dirumah banyak tetangga yang datang menjenguk, saya tidak nyaman, malu dan tetap didalam kamar karena keteter itu.

Tiba hari yang ditentukan sang dokter untuk bertemunya di RS(kontrol), benar-benar saya tidak nyaman dengan kondisi saya, sopir yang yang menghantar kami kaget ketika keteter ditangan saya, dia takut mobilnya kotor karena akibat bocornya keteter. Di RS sakit banyak orang jijik melihatku, apalagi air yang saya konsumsi cukup banyak makanya keteter selalu terisi.

Mereka Bosan Melihat Dan Mengar Tentangku ?

Bosan merupakan salah satu sifat manusia. Lamanya penyakit yang saya derita, belum lagi bolak balik masuk rumah sakit, berulang kali kontrol membuat para perawat mungkinkah bosan melihat ku?. Lamanya sakit yang saya derita membuat orang bosan mendengar tentang penyakitku.

Hanya satu harapanku, semoga lewat pelayanan medis Tuhan menyembuhkan saya agar bisa kembali beraktifitas seperti sediakala.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline