Lihat ke Halaman Asli

Kayetanus Kolo

Guru-Penulis

Keindahan

Diperbarui: 13 Januari 2024   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Tanus Korbaffo

Keindahan !

Tahun 2011 kami menetap dan tercatat sebagai warga masyarakat Bello. Alam Bello 12 tahun silam itu sangat indah, apalagi di senja hari kita berjalan - jalan di pematang sawah atau ke mata air(kali).

Tahun 2010 kami membangun sebuah pondok kecil yang kayunya berasal dari lahan yang kami miliki sejak 2007.

Pohon taduk atau pohon rita saat itu sudah berumur puluhan tahun dan menurut cerita tempat itu sangat angker, angkernya tempat itu disebabkan oleh sejumlah pohon taduk / rita yang luar biasa besar.

Sore itu nona Melan berdiri ditumpukan tanah hasil galian sumur seraya berucap " alam ini sungguh indah".

Keindahan menurut nona Melan yang kala itu berusia 7 tahun, diartikan sebagai sesuatu yang asli, menawan dan memberi kesejukan.

Keindahan adalah situasi tanpa kepalsuan, ia bukan imitasi.

Seorang pendaki gunung ia anggap cadasnya batu karang di puncak gunung yang baru ia taklukan adalah sesuatu yang sangat indah, sama halnya dengan seorang pencinta alam ia memandang alam ini akan indah ketika dilestarikan.

Saya bangga mempunyai St.Fransiskus dari Assisi, seorang kudus yang sangat mencintai alam ( St.Ekologi). Keindahan sesuatu yang ada dihati. Seorang pasien kanker ia anggap infus yang terpasang di tangannya sangat indah karena ia menikmati.

Seorang napi pernah berkisah begitu indahnya ia berada di dalam penjara, disana ia belajar bersosialisasi dan berbagi lagian lebih banyak waktu merenung dan berbicara dengan Tuhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline