Lihat ke Halaman Asli

Ratno

Guru Indonesia

Racikan Kembang di Perempatan Jalan

Diperbarui: 24 Mei 2020   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Racikan kembang di perempatan jalan
Rajangan pandan wangi, setangkai mawar merah dan kembang kenanga
Kutitipkan mantra- mantra spiritual
Menandai kesetiaan penghormatan ritual dihari kemenangan
Di atas petak-petak abadi komplek perumahan

Meniti  kehidupan yang jauh dari jangkauan
Menjadikan silahturahmi menjadi kewajiban

Raga tersekat hitamnya suasana kasad mata
Meracik segala gerak manusia secara masif
Mengubah segala euforia pasca ramadhan
Ujian ketaatan dari siapa yang mengaturnya

Kutaburkan racikan kembang di perempatan jalan
Menitipkan salam dari anak cucu kesayangan
Sampai kembang mengering ditindas roda-roda jalanan
Dengan berharap merekahnya simpul senyuman

Silaturahmi virtual tak bisa menembus pandang
Racikan kembang hanyalah simbol spiritual
Bukan pengabdi setia kekufuran
Bukan menggiring kekafiran

Virtual lima waktulah yang bisa menembus kayangan
Menelisik kata hati mengirim aroma kasturi
Dari generasi sholeh- sholehah yang dinanti
Mengiringi ramadhan yang telah pergi
Sebagai tiket menuju alam surgawi

Kota Bayu, 24 Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline