Lihat ke Halaman Asli

Sawan (Bag. Satu)

Diperbarui: 20 Oktober 2015   08:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap batu yang terbujur di telapak jalan memanggil

namamu beserta air ludah yang terlempar dari inangnya

mengikis tanah sembari mengeja debu yang akan lekas mengudara

beserta sejumlah ribuan asap dan kepulan kabut kentut alat transportasi

Ibu kota.

Sementara mega melepas sekat forma-forma bumi

Sketsa kegelisahan daun-daun pada angin

kekhawatiran mineral menjadi comberan-comberan

sampai tanah kalap memikul beban gedung-gedung

hingga oksigen yang hampir tak tercium

tidak kah mereka menikmatinya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline