Dibuai
Kau menyuruhku membaca puisi
Sebelum tenggelam pada tinta dan kanvas
Apa arti yang lebih anggur pada geliat genit kerlingmu?
Sedang aku malu-malu menjamu matamu
Karena apa yang kau jumpa bukan narasi
pada ruas serabut tata-kata.–Jakarta, 170614
Pujangga Kencur
Kini aku sering duduk memancang tasbih malam
suntuk dengan sajak-sajak dasar