Mana yang paling luas dan lebih rumit
Jagad seraya, otak di kepala atau hati rasa cinta?
Atau angka-angka yang saat ku terapkan
Menjadi besar, menjadi kecil berkelipatan
Atau menjadi dermawan?
Bila limbik-limbik mulai menghitung gelisahmu
Dan berkelindan dengan serat urat-urat nafasmu
Maka dunia akan tetap berputar, menina-bobokan bius
Di benakmu berupa citra taman-taman.
Maukah kau pintal kumparan pikirku
Sementara aku menilai dunia
Sambil memungut remah kecantikanmu
Di sekerat cermin berkelambur?
Lalu mana yang paling luas dan lebih rumit
Ladang materi, ruang galib gaib atau riwayatku?
Saat kata-kata yang ku tiup
Menjadi kalimat, menjadi opini atau
Membuah puisi dan merubah rona pipi pikirku
Memerah marak.
Sudikah daku berdusta
Bahwa indra itu rada-rada juling?
Tilailah olehmu mana mata, mana telinga
Dan siapakah hati?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI