Lihat ke Halaman Asli

Kato Konstantino

Duc in Altum

Erling Braut Haaland dan 10 Gol di Liga Champions

Diperbarui: 10 Maret 2021   18:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto diambil dari bola.com

Rabu, 10 Maret 2021 dini hari merupakan saat yang tepat bagi bintang muda sepak bola Norwegia Erling Haaland untuk menjadi top skor sementara liga champions.

Tulisan ini adalah sebuah refleksi tentang bakat, skill, perjuangan dan kebersamaan dari orang muda zaman ini.

Angka yang fantastic untuk seorang pemuda. Pencapaian yang luar biasa untuk seorang muda di masa sekarang ini.

Pencapaian ini tidak terlepas dari bakat yang sudah tercipta sejak dikandungan ibu. Semua orang mempunyai bakat yang berbeda dengan pencapaian yang berbeda-beda pula. Pemuda yang satu ini memiliki pencapaian yang sangat spektakuler dalam bidang sepak bola.

Skill atau kemampuan juga merupakan hal yang mendukung bakat yang dimiliki setiap orang. Skill atau kemampuan ini tidak serta-merta terjadi begitu saja tanpa adanya latihan dan belajar secara terus-menerus.

Perjuangan tentu saja turut menjadi faktor yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan bakat dan kemampuan dalam diri seseorang. Jelas untuk menjadi pemain utama tentunya butuh perjuangan yang ekstra keras dalam mencapainya. Dan pemuda yang satu ini pasti sudah melakukannya dengan sangat baik.

Kebersamaan. Kebersamaan dalam arti terdalam adalah soal kerja sama dalam tim. Kerja sama tim sangat dibutuhkan dalam dunia sepak bola. Dan menjaga kebersamaan atau kerja sama tim ini menjadi hal yang utama dalam mencapai hasil yang memuaskan.

Sekilas tentang Erling Braut Haaland dari m.wikipwdia.org lahir di Leeds, 21 Juli 2000 adalah pemain sepak bola professional Norwegia yang bermain sebagai striker untuk klub Jerman Borussia Dortmund.

Dalam siaran langsung (Live) di televisi maupun di handphone saya belum pernah melihat seorang Erling Haaland bermain. Maklum untuk kami yang di daerah Indonesia Timur lebih khusus lagi di pedesaan dan pelosok sangat susah menikmati jaringan yang baik seperti di Jawa. Listrik susah. Signal pun sangat susah. 

Saya tidak pernah menyaksikan Skill dan kemampuannya dalam mengolah si kulit bundar. Saya tidak pernah melihat dia berlari dalam menjemput dan mengoper si kulit bundar. Bahkan dalam mencetak 10 gol yang menjadikan dirinya top skor Liga Champions pun saya tidak pernah melihatnya. Apalagi menyorakinya itu hal yang mustahil karena hanya fans berat saja yang mau bersorak saat pemain andalannya mencetak gol. Ah itu tidak terlalu penting.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline