Lihat ke Halaman Asli

Jangan Takut untuk Dikritik

Diperbarui: 20 Maret 2021   00:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Menuangkan ide atau gagasan dalam sebuah karya tulis adalah kegiatan yang patut di apresiasi. Menjadi sebuah poin plus untuk sebuah komunitas yang kehadirannya bukan sekedar menanamkan nilai-nilai organisasi tetapi mampu memberikan talenta atau minat baru kepada anggotanya. 

Nah, hal inilah yang saya jumpai setidaknya setelah dua pekan terakhir melakukan pengamatan pada Komunitas LEKO. Dalam komunitaas ini mengajarkan kepada para anggotanya bahwa penting untuk membaca secara keseluruhan sebuah karya, lalu kemudian melakukan pembedahan agar kemudian dapat memberikan masukan/ komentar yang sesuai dengan kekurangan dan kelebihan karya tersebut.

Setiap anggota komunitas ini diberi kebebasan untuk menuangkan semua hal yang ada dalam pikiran kedalam karya tulis. Namun, tetap diperhatikan bahwa harus tetap sesuai dengan realita yang ada dan selalu menempatkan nilai kejujuran dalam tulisan yang dibuat. 

Setiap tindakan yang kita lakukan pasti mempunyai resiko, jangan takut jika dikritik  ketika kita mulai berbicara dengan kejujuran. Begitulah nilai yang ditanamkan dalam diri anggota Komunitas LEKO ini.

Selain itu, melakukan pembedahan terhadap sebuah karya tulis juga telah menjadi rutinitas Komunitas LEKO. Buku-buku yang dibedah adalah Buku yang dibawa oleh masing-masing anggota Komunitas LEKO. 

Setiap anggota diminta untuk mengkaji apa saja masalah yang timbul dalam karya tersebut. Sehingga tidak menjadi suatu hal yang mengherankan apabila semua anggota Komunitas LEKO ini memiliki sikap kritis dan tangguh, menjadikan Komunitas ini disegani dan dielu-elukan oleh masyarakat. 

Kokohnya sebuah komunitas tidak lepas dari peran pendiri yang telah berkorban agar komunitas yang dibangun tetap berdiri. Sifat kritis dan tangguh yang dimiliki anggota-anggota Komunitas LEKO ini tercermin dari pendiri komunitas ini. 

Cerdas, berani dan tidak takut dikritik begitulah kesan saya yang saya berikan kepada Kak Felix Nessi dalam jumpa perdana saya melalui sebuah diskusi daring pada 10 Maret 2021. 

Diskusi yang dilaksanakan via Zoom Cloud Meeting ini merupakan kolaborasi antara Komunitas Leko Kupang-NTT bersama Klub Buku Petra dan Gramedia Pustaka Utama. DIskusi ini membahas tentang Buku Puisi yang merupakan karya dari Kak Felix Nessi. 

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline