Lihat ke Halaman Asli

Katerine Rumiang

Mahasiswi program studi pasca sarjana fpa UB - USA

Grab, Solusi Hidup Masa Kini

Diperbarui: 5 Desember 2019   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Terakhir pulang ke Indoenesia tiga taun yang lalu, saya bisa dikatakan berada di zona abu-abu dalam pemahaman tentang aplikasi Grab. Namun hal ini tidak menjadi issue dalam keinginan saya untuk menyampaikan pendapat; karena saya menyadari bahwa Grab merupakan salah satu inovasi terbaik di Indonesia. Hal ini sangat membanggakan dan tulisan ini adalah wujud apresiasi saya untuk Grab.

Pengalaman pertama saya menggunakan supper app ini sangat berkesan. Waktu itu saya harus pergi ke Plaza Indonesia yang terletak sekitar 30 menit (TANPA macet) dari tempat tinggal saya, Lebak Bulus. Namun karena saya baru kembali ke tanah air, jam tidur saya pun belum sesuai dengan jam Indonesia dan hal itu membuat saya hampir terlambat. Untungnya saya telah mendengar tentang Grab bike dan saat itu motor sepertinya merupakan solusi yang tepat. Lalu saya download super app ini dan pesan satu ojek. 

Setelah memesan ojek seraya berharap agar pengendara datang secepatnya, saya sebenarnya memiliki banyak keraguan dalam hati. Bukan bermaksud sombong atau unrelatable, tapi saya belum pernah naik ojek sebelumnya apalagi untuk berkendara di jalan protokol dan jarak yang cukup jauh. Saya juga memiliki ketakutan apakah sang pengendara akan bertidak kasar tau mengancam keselamatan jiwa saya. Hal-hal yang ternyata tidak seharusnya saya takutkan. Karena begitu datang, sang pengemudi begitu sopan dan dia juga menyediakan helm.

Saya kemudian duduk menyamping dan dia pun berkata "kalo nyamping ntar gak takut jatoh ka? Lurus aja gapapa, aman".  Saya kemudian mengubah cara duduk saya, sedikit tertawa dan kepercayaan mulai tumbuh bagi jaringan penyedia ojek online ini.  Karena Grab bike, saya datang tepat waktu dan tidak melewatkan pertemuan penting tersebut.Peristiwa ini merupakan salah satu contoh nyata dari keuntungan terciptanya transportasi online. Kita tidak perlu menunggu lama untuk sampai ke tujuan, pengendara Grab juga (pada umumnya) bisa dipercaya, dan bisa dikatakan nyaman. Di era globalisasi ini dinamika kehidupan begitu cepat. Jadi membuang waktu di jalan bukanlah pilihan yang cerdas.

Selain layanan ojek online, rupanya Grab juga memiliki beberapa feature lain. Salah satu yang sangat umum kita gunakan adalah Grab Food. Layanan dimana kita bisa memesan makanan dari restaurant kesukaan dan akan diantar ke pintu rumah kita. Tidak kah ini terdengar seperti mimpi? Dan tidak hanya sampai disitu, Grab Food juga bisa menerima berbagai macam pembayaran. Yaitu tunai atau non tunai. Benar-benar layanan yang #SelaluBisa membantu, bukan?

Pengalaman saya dengan Grab berikutnya terjadi ketika teman saya yang kebetulan bekerja di dunia hiburan, sedang memiliki suasana hati yang kurang baik. Biasanya jika dia berada di tempat umum, banyak yang meminta foto bersama atau bahkan mengikutinya sampai ke mobil. Hal-hal umum yang harus dihadapi artis, tetapi hari itu bukan hari yang mudah untuknya, jadi dia merasa cukup lelah.

Maka pada akhirnya kami memutuskan untuk menetap di rumah dan memesan makanan melalui Grab Food. Kami sangat puas karena tapa harus kemana-mana atau memasak, kami tetap bisa menikmati makanan kesukaan. Grab benar-benar aplikasi yang #SelaluBisa diandalkan.

Mulai masyarakat biasa, public figure, atau bahkan mungkin petinggi negara juga menikmati layanan Grab. Hal ini membuktikan bahwa Grab adalah #AplikasiUntukSemua . Hampir semua aspek kehidupan sehari-hari dapat dimudahkan olah Grab. Satu hal lagi yang harus disadari adalah betapa Grab telah membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat Indonesia.

Dengan semua fasilitas yang sudah kita rasakan, dapatkah kita bayangkan kehidupan sebelum Grab? Masa-masa dimana kita harus berangkat dua jam sebelum masuk kantor karena antrian Trans Jakarta sangat panjang di pagi hari? Atau harus menempuh macet demi makanan kesukaan? Kita dapat mengucapkan selamat tinggal untuk semua itu.

Sampai sekarang saya masih tinggal di Amerika Serikat, dan bisa dikatakan bahwa kami yang tinggal disini begitu dimanjakan dengan kemajuan teknologi. Maka dari itu, ketika saya melihat banyak dari teman saya dan bahkan keluarga saya memakai layanan ini membuat saya senang. Saya melihat adanya kemajuan di tanah air Indonesia.

Bukan hanya di tempat saya berdomisili saja transportasi itu mudah, makanan bisa diantar sampai rumah, bisa belanja bulanan atau membeli tiket bioskop online. Tapi semua kemajuan teknologi itu juga dirasakan oleh orang-orang terdekat saya di Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline