Acap kali kita hendak menunjukkan kebenaran tentang diri kita, tanpa sadar justru untuk membesarkan keegoan.
Sebelum turnamen Piala Dunia 2022 Qatar mulai, saya sudah 'menerawang'. Ibarat buah sudah matang, saat ini Argentina akan sampai ke puncak dan memetik buah yang manis. Setelah kalah dua kali di final pada 1990 dan 2014.
Namanya 'terawangan' memang sulit membuktikan secara nyata, karena hanya ada di dalam isi kepala. Jadi, tidak ada data-data dan sulit diterima logika.
Ketika di laga pertama sudah kalah dari Arab Saudi, saya masih tetap berkeyakinan Messi akan mengangkat piala. Ibarat kata, kekalahan pertama itu sekadar buang sial. Selanjutnya akan mulus saja dan akan mencapai puncak penampilan pada partai final.
Dalam pembicaraan dengan teman-teman maupun komentar di media sosial saya selalu bilang sudah waktunya Argentina juara. Karena Messi juga pasti akan main kesetanan dan mengeluarkan sihirnya agar Argentina bisa juara kali ini.
Benar saja, saat partai final berlangsung pada Minggu, 18 Desember 2022 malam, bertempat di Lusail Iconic Stadium, para pemain Argentina tampil bak kesurupan.
Di babak pertama saja Messi dkk bisa unggul 2-0. Dalam durasi hampir 80 menit pertandingan Argentina begitu perkasa. Prancis seakan tak berkutik. Bintang Prancis, Mbappe seakan takbisa apa-apa di area pertahanan Argentina.
Mungkin sudah banyak yang berpikir Argentina sebentar lagi sah juara. Karena selama pertandingan Prancis hampir tidak menciptakan peluang yang membuat gawang Argentina yang dijaga Martinez dalam bahaya.
Namun, tiba-tiba seakan ada gempa ketika Prancis mendapat hadiah penalti dan Mbappe sukses menceploskan bola ke gawang yang dijaga Martinez. Stadion seketika bergemuruh.
Berselang tak lama kembali Mbappe mencetak gol indah untuk menyamakan kedudukan. Kini skor menjadi 2-2. Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang hadir langsung pun sampai berdiri memberikan aplaus.
Apakah Prancis akan berbalik unggul dan mempertahankan gelar Piala Dunia yang mereka raih pada 2018?