Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Omong Kosong Berdoa Merasa Diri Paling Baik

Diperbarui: 4 Mei 2022   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar diolah dari postwrap 

Omong kosong macam apa ini, ketika berdoa pun masih bisa menghakimi. Sejatinya ketika berdoa kejernihan hati yang bicara, bukan penuh curiga.

Merasa diri paling rohani hanya karena rajin berdoa. Merasa diri paling baik hanya karena mata melihat orang lain tidak melakukan hal baik. 

Begitulah umumnya manusia. Oh, maksudnya saya. Ya, saya yang kerap kali melakukan. Padahal tahu hal ini tidak baik, tetap terjadi juga. Entah siapa lagi teman-teman saya yang berperilaku sama?

Inilah kondisi yang saya alami baru-baru ini ketika berada di ruang tunggu sebuah rumah sakit. 

Bukankah berada di ruang tunggu mestinya menunggu, ini malah macam-macam pikirannya? Menghakimi pula. Bagaimana ceritanya? 

Markihas. Mari kita bahas. 

Hari itu saya sedang berada di ruang tunggu ICU. Benar. Namanya di ruang tunggu memang pekerjaannya menunggu. Saya  menunggu Papa yang sedang dirawat karena penyakit yang lumayan parah. 

Karena kondisi memang agak mengkhawatirkan sebagai orang yang percaya Kekuasaan Tuhan, maka berdoalah saya. 

Berdoa memang selalu menjadi senjata ketika menghadapi masalah. Selain meminta pertolongan pada-Nya, sangat mujarab sekali sebagai obat untuk menenangkan diri. Beginilah yang sering kali saya alami. 

Awalnya cukup khusyuk. Intinya minta yang terbaik untuk Papa dalam kondisi saat ini. Apapun itu. Pasrah. Berserah. Entah apa namanya lagi. Karena sebagai manusia saya hanya bisa berusaha dalam batas kemampuan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline