Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Omong Kosong Minyak Goreng

Diperbarui: 14 Februari 2022   08:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar : diolah dari postwrap 

Sejatinya sebuah keadaan yang tidak baik  menyadarkan kita untuk berubah menjadi baik.

Sebagai masyarakat penganut garis keras pemakan gorengan, kelangkaan atau tingginya harga minyak gorengan adalah hal yang menyakitkan. Perih dan pedih. 

Biasanya setiap hari bisa makan gorengan, bisa jadi seminggu sekali. Mau jajan gorengan, harganya memang ada yang sengaja tidak ikut naik, tetapi bentuknya jadi "seupil" alias menciut ukurannya. 

Kenaikan harga minyak goreng yang drastis di pasaran menjadi berita panas. Banyak keluhan masyarakat yang sampai terdengar oleh Pak Presiden. 

Beliau langsung turun tangan, tepatnya bersuara dan mengeluarkan instruksi agar harga minyak goreng segera distabilkan. Normalkan kembali. 

Tak perlu pakai lama terjadi operasi pasar dan harga minyak goreng secara bertahap normal kembali Rp14.000 per liter. Rakyat garis keras penikmat gorengan boleh bersukacita kali ini. 

Bayangkan, apabila harga minyak goreng tetap tinggi di kisaran harga Rp20.000 per liter apa yang akan terjadi dengan negeri ini? 

Apa mau bikin gorengan pakai pertaliite atau bahkan pertamax yang harganya masih lebih murah? Rasanya kayak apa? 

Apa ibu-ibu se-Indonesia akan demo ke Istana minta Pak Jokowi turun, eh minta Pak Jokowi menurunkan harga minyak goreng? 

Ya, masih beruntung ternyata Pak Presiden kita memang cepat bekerja. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline