Orang-orang lebih terkagum-kagum pada untaian kata-kata nan indah dalam uraian teori luar biasa yang jauh dari jangkauan pemikiran sehingga lupa dengan makna sesungguhnya yang dapat disimpulkan dengan sederhana.
Ibarat melihat seorang gadis, orang-orang lebih terpesona pada kecantikan wajah sehingga lupa pada kebaikan-kebaikan sesungguhnya yang jauh lebih berharga dan berdaya guna.
Beginilah dunia mengajarkan pada manusia untuk lebih mencintai kata dan rupa yang sejatinya palsu daripada yang asli, hanya tak tampak oleh mata, tetapi melampaui masa.
Secara sadar tahu akan kebenaran yang sederhana sebagai pusaka yang ada di depan mata, tetapi acap kali lupa saat tergoda sehingga tiada berdaya.
Oleh sebab itu orang-orang jatuh dalam kesalahan-kesalahan yang sama pada lupa, kata, dan rupa.
@refleksihati 22 Agustus 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H