Katedrarajawen _
Kapankah pertumpahan darah akan berakhir di Palestina?
Kapankah anak-anak di sana tak lagi mendengar suara senjata hingga bisa bermain sambil tertawa?
Kapankah para pemegang kekuasaan mendengarkan suara nuraninya duduk bersama bahwa di saat ini perang tidak lagi harus ada?
Terlalu banyak sudah derita demi ambisi manusia yang berkuasa untuk memuaskan diri dalam tawa.
Terlalu banyak sudah kebodohan demi ketaktahuan kita kesalahpahaman tercipta. Berpikir perang di Jalur Gaza karena urusan agama. Di sini kita jadi saling curiga.
Di Palestina berdarah dan kita banyak bicara dan saling bela. Lupa ada yang hidup bersusah-susah juga menderita dan itu adalah tetangga.
Karena hati manusia yang telah membatu perang berkepanjangan di Palestina. Bukan hanya rumah dan gedung yang hancur porak poranda, tetapi hati pun kehilangan rasa. Kering sudah air mata.
Apakah sedikit pun kelembutan hati takada tersisa?
Omong kosong di sini kita bicara damai di Palestina sementara mereka yang bertikai keras kepala.
Sejatinya kejadian di Palestina untuk kita berkaca. Di depan mata ada konflik antar anak bangsa sekian lama karena ada yang sengaja memelihara.
Apakah kita tidak merasa?
Sadarkah kita akan terjadi pertumpahan darah ketika waktunya tiba, bila tak berjaga dalam cinta?
@cerminperistiwa 18 Mei 2021