Katedrarajawen _Tak terasa waktu berjalan demikian cepat sudah bertemu hari yang baru dan nikmatnya nasi uduk. Begitu kalau sedang lapar.
Sabtu sore, 09 Januari 2021 dengan iringan gerimis sedikit memaksakan diri berangkat ke Jakarta dengan niat mengambil KTP adik untuk mengurus surat kendaraan yang pajaknya segera jatuh tempo.
Sebenarnya ada rasa enggan karena kepala ini terasa berat dan masih ada urusan lain, tetapi entah ada keinginan untuk segera menyelesaikan urusan ini.
Saat sampai tujuan malah membaca berita di pesan WA kalau adik sedang berada di sebuah rumah sakit. Sebelumnya ia memang ada mengeluh dadanya agak sesak.
Ketika hendak menyusul, adik sudah muncul sambil memegang dada. Ada apa? Ruang IGD penuh dan penjelasan pihak rumah sakit tidak tahu kapan bisa menangani. Katanya rumah sakit lain juga penuh. Bagaimana ini?
Terpikir untuk membawa ke Tangerang saja, tetapi terlalu jauh juga. Sementara kondisi adik sudah kurang meyakinkan. Akhirnya saya memutuskan ke rumah sakit terdekat yang sudah cukup punya nama. Rencananya mau swab sekalian untuk menjaga-jaga.
Sama. Semua ruang penuh. Di IGD juga sedang menangani pasien Covid-19. Sementara sambil menunggu melakukan pendaftaran dengan penjelasan ini dan ini. Untuk penanganan darurat harus pakai dana pribadi. Kalaupun nanti harus rawat inap baru bisa menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan. Itu bila masih ada tersedia ruang yang kosong. Apapun saya tanda tangan yang penting urusan segera ditangani.
Setelah cek ini dan ini. Dokter mengatakan kemungkinan memang kena Covid-19. Namun untuk meyakinkan malam itu langsung dilakukan tes Swab PCR dan hasilnya besok pagi. Lah, bagaimana saya? Tidak boleh pulang dan tidak boleh ganti orang lain yang menunggu.
Baju sudah keringatan, kering, basah kena hujan, masuk ruangan berpendingin. Ya, kedinginan. Namun harus tetap tenang, walau mata sudah berkunang-kunang karena otak sedang melayang-layang.
Sekali lagi tenang. Itu pula yang saya sampaikan ke adik. Jangan pikir macam-macam. Yang penting berdoa dan tetap tenang sampai menunggu hasil Swab. Tenang, nonton saja video yang lucu-lucu.
Padahal saya sendiri masih membayangkan kelanjutan penanganan yang masih menjlimet menurut penjelasan dokter apabila hasilnya positif Covid-19.