Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Di Dalam Keindahan-Mu Aku Belajar Menulis Puisi

Diperbarui: 3 November 2020   01:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Desygner/katedrarajawen


"Di dalam cahaya-Mu aku belajar mencintai. Di dalam keindahan-Mu aku belajar menulis puisi." Jalaluddin  Rumi 

Dahulu para pesyair menulis kata-kata indah tanpa teori apa-apa. Setiap kata  berasal dari kedalaman jiwa. Sedemikian tertata, tidak dengan sengaja. Impulsif saja. 

Sebab yang utama adalah gelora rasa. Kata demi kata adalah ungkapan cinta. Intuitif, mengalir tanpa terencana. Namun ada sejuta makna. 

Puisi pesyair yang berasal dari jiwa penuh cinta, tak hilang ditelan masa. Tak basi walau sudah lama dan terus terbaca. Melintasi waktu bagai cahaya. 

Ketika kejernihan  hati yang berbicara dalam setiap kata, puisi nan indah akan tercipta. Dan itu akan menyentuh hati dengan lembut pula. Terjadi pencerahan seketika. 

@refleksihati03112020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline