Katedrarajawen _"Bisa sembuh gak sih?"
Itulah yang kerap kali istri saya tanyakan dengan suara lemah sambil bersender di bahu saya.
Jawaban saya selalu sama. Tak berubah.
"Pasti bisa sembuh! Buat apa kita percaya Tuhan, kalau tidak percaya Tuhan bisa sembuhkan."
Tentunya melalui usaha dan doa penuh keyakinan. Semua masalah pasti bisa teratasi. Tentunya disertai dengan kesabaran pula.
Saat itu istri mengalami depresi. Karena kondisi ekonomi. Biasanya jualan pakaian di pasar, tiba-tiba harus berhenti, karena takbisa melanjutkan kontrak kios. Hari-hari yang biasa ramai di pasar, jadi sepi di rumah.
Ditambah persoalannya hidup lainnya yang semakin menjadi beban. Timbul banyak pikiran.
Sejak itu istri mengalami sulit tidur. Dikira biasa, tetapi makin lama jadi tak biasa. Kondisi makin melemah. Mata semakin sayu. Kadang tak sadar berteriak. Memang belum sampai tertawa sendiri.
Berhari-hari tetap tidak bisa tidur. Bahkan sudah mencoba minum obat tidur yang paling keras pun tak ada efeknya.
Tentu saja saya selalu menyemangati dan mengingatkan untuk terus berdoa. Membantu pula dengan terapi yang saya kuasai.
Ternyata usaha ini belum membawa hasil. Lalu mencoba dengan hipnoterapi. Sekadar konsultasi, masih diberi gratis. Banyak hal dijelaskan. Intinya memang harus rutin konsultasi bila mau ada kesembuhan.