Katedrarajawen _
Gibran Rakabuming Raka jadi pembicaraan. Ia dengan gagah tanpa risih masuk ke dunia kekuasaan. Menghianati kata yang pernah terucapkan. Sebab lebih tertarik pada dunia makanan. Kini berganti haluan.
Manusia memang memiliki kebebasan melakukan apa yang diinginkan. Itu tak terbantahkan. Namun manusia yang dipegang adalah kata yang sudah terucapkan. Penjelasan kemudian hanyalah alasan dan pembenaran.
Jokowi pun tak tahan pegang omongan. Merestui sang anak Gibran masuk ke dunia kekuasaan. Melanjutkan jejak, agar berkelanjutan. Tak sadar ada yang menjadi korban. Kader yang sudah dipersiapkan.
Pro dan kontra tak berkesudahan. Tak bisa menerima kenyataan dan melakukan pembelaan mati-matian. Ada pula yang hanya bisa menerima kekecewaan.
Hidup dalam keinginan memang membuat hati mudah tergoyahkan. Lupa teguh dalam kesetiaan. Nafsu harus di kedepankan. Memakan begitu banyak korban kepercayaan.
Beginikah dunia ini, kawan. Sama halnya saya, tidak tahan pula melihat kenyataan melalui tulisan. Seperti pula ada orang yang menentang satu hal, akhirnya suatu hari justru ikut melakukan.
@cermindiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H