Katedrarajawen _Menulis adalah salah satu cara berbagi kebaikan. Tentu yang dibagi haruslah yang baik-baiklah. Mengerikan bila yang dibagikan segala hal yang berbau keburukan.
Misalnya membagikan tulisan cerita bertengkar dengan istri. Ribut di tempat kerja. Berkelahi dengan atasan. Cerita habis jalan-jalan dengan selingkuhan.
Lalu menulis tips punya selingkuhan tapi tidak ketahuan. Cara mudah jadi koruptor. Trik jitu menulis tembus seratus ribu pembaca dengan bantuan tuyul. Seperti tulisan INI. Tentu saja tak elok, bukan?
Sekali lagi. Berbagilah kebaikan bukan keburukan. Berceritalah tentang yang baik-baik saja. Simpan kejelekan orang lain. Tentu dalam hal ini boleh berlaku untuk diri sendiri. Setuju?
Sudah pasti setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Di antara banyak keburukannya. Pasti ada setitik kebaikan.
Nah, setitik kebaikan ini yang hendak saya bagikan. Di antara seribu keburukan saya. Dengan harapan menjadi benih motivasi.
Siapa tahu ada yang sedang menghadapi pergumulan berhungun dengan prinsip. Berada di persimpangan jalan. Berharap pengalaman ini dapat menguatkan.
Ceritanya begini. Langsung saja tidak pakai iklan lagi.
Pada suatu masa. Karena sedang mendalami dunia spiritual. Hati tergerak untuk bervegetarian. Bahasa lainnya tidak makan segala yang bernyawa.
Termasuk tidak makan orang pastinya. Tujuannya tidak mengikat jodoh buruk lagi dengan makhluk hidup lainnya.