Katedrarajawen _Seorang kawan telepon. Biasa. Karena sudah akrab langsung curhat. Kalau saat ini lagi berpikir soal utang-utang yang harus dibayar.
Ujung-ujungnya berkata,"Kenapa ya hidup saya begini?"
Mengeluh ini namanya. Tidak langsung saya tanggapi. Apalagi ikut mengeluh. Diam-diam sendiri juga masih punya utang.
Saya tanya,"Kamu sudah makan?"
"Sudah tadi pagi. Ini baru bangun tidur," jawabnya dengan sedikit lemas.
"Enak tidurnya? selidik saya.
Spontan dijawab," Enak banget. Mungkin karena capai."
"Kamu ini. Sudah bisa makan, bisa tidur enak lagi. Utang-utang juga pas waktunya bisa bayar. Masih mengeluh." sudah gatal rasanya mau ceramahi. Eh, mengingatkan.
"Iya sih. Bersyukurlah.
Itu masih sadar. Tetapi ada tapinya.