Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Puisi: Manusia Hina

Diperbarui: 29 Mei 2020   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar : Canva /katedrarajawen

Katedrarajawen _ 

Sudah bersalah, tidak menerima. Sekuat cara menyembunyikannya. Bukan malu rasa. Terus melakukan hal yang sama. 

Aku berkaca, tidak merasa. Aku baik-baik saja. Bukan aku, tetapi mereka. Aku tertawa. 

Berulang kali, jadi terbiasa. Bukan lagi sebagai dosa. Ibarat cacing  nyaman dalam kotorannya. Bau tak terasa.  

Sampai saatnya tiba. Ada air mata. Sesak di dada. Aku manusia banyak salah, yang diingatkan tidak menerima. Betapa hina. 

Ini nyata. Aku manusia hina. Namun dengan bangga masih suka menghina. Pantasnya, aku ini makhluk macam apa. 

@refleksihati 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline