Sungguh tahu orang-orang beragama, apalagi yang sudah jadi pemuka. Bahwa kesombongan itu tak berkenan bagi Sang Mahapencipta.
Tak sadar di atas mimbar bertepuk dada. Memamerkan ilmu agama dalam rasa bangga. Seakan paling benar, tahu segala.
Merasa paling kuasa mencela yang bukan agamanya. Kesombongan tersembunyi tak kuasa diraba.
Sungguh paham di luar kepala. Urusan agama tak elok jadi bahan canda. Bicara agama sudah berbusa-busa. Masih pula tergoda dalam kegenitan beragama. Mengolok-olok agama lain dalam tawa.
Genit berbicara tentang urusan agama lain yang belum tentu memahaminya. Dalam puja-puji dan kesombongan menjadi lupa. Bahwa sejatinya agama menciptakan dunia bagaikan surga. Bukan menjadi yang paling berhak menista.
Tuhan, ampuni atas kata-kata yang ada. Tergoda untuk bersuara. Tak usah menunjuk ke siapa. Sebab bukan rahasia. Siapapun bisa melakukannya. Jujur saja.
#refleksihatiuntukmenerangidiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H