Walaupun ada keberatan dan penolakan di sana-sini dengan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 yang membuat sebagian orang tua murid was-was dan stress.
Namun menurut berita yang tersiar di media televisi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, tetap akan meneruskan sistem zonasi ini demi pemerataan pendidikan nasional.
Di antara yang berteriak-teriak keberatan soal sistem zonasi ini, sebenarnya ada pula yang diam-diam sangat setuju. Tentu yang rumahnya dekat dengan sekolah negeri.
Bisa jadi ada yang tidak pernah bermimpi sekalipun bisa masuk sekolah "favorit", sekarang bagai mendapat durian runtuh bisa merasakannya tanpa harus belajar giat.
Bisa salah sistem zonasi ini akan menjadi tren baru dalam berbagai bidang. Untuk saat ini baca-baca sudah ada wacana tentang guru pakai sistem zonasi.
Mungkin setelah sistem zonasi dibidang pendidikan ini sukses, bisa menginspirasi menteri lainnya. penerimaan pegawai negeri atau ASN dengan sistem zonasi.
Kemudian dalam penerimaan karyawan juga bisa pakai sistem zonasi. Yang mana tentu sangat positif pengaruhnya untuk masalah transportasi. Karena selain bisa mengurangi kemacetan, juga jadi irit bensin atau ongkos.
Soal zonasi ini juga mudah-mudahan dapat menginspirasi mereka yang masih jomblo tetapi menganggur. Dalam hal mencari pacar sangat tepat dengan menerapkan sistem zonasi.
Banyak keuntungannya, ruginya minimalis. Selain irit ongkos, bahkan bisa nol rupiah kalau yang terpilih cuma beberapa meter dari rumah. Selain itu tidak perlu repot memikirkan soal mudik setiap tahunnya. Mantap, kan? Hidup zonasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H