Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Pupuk

Diperbarui: 13 Maret 2019   22:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar : Canva\kata-kata : katedrarajawen

Ibaratkan pupuk yang bau, perlakuan yang tidak baik yang diterima adalah untuk menyuburkan kebaikan dan membuat manusia bertumbuh secara jiwa dan rohani.

Memerlukan pemahaman mendalam dan lapang hati untuk menerima perlakuan tidak baik, caci-maki dan hinaan untuk membentuk karakter diri. Pada akhirnya menjadi insan yang diberkati.

Namun bagi yang awam dan memiliki kekerdilan diri, maka semua perlakuan yang tidak baik akan dianggap sebagai perlakuan hina tak ada nilai sama sekali. Lalu  membalasnya dengan segala amarah demi memuaskan ego yang selalu ingin menang sendiri. 

Demikianlah benih-benih keluhuran budi yang hendak bersemi menjadi mati. Jiwa mengalami kekeringan, sebab menolak pupuk yang menyuburkan dalam ketidakmengertian diri. 

Bukankah ini yang terjadi? Atas nama harga diri, manusia melupakan hal yang hakiki sebagai pengajaran dan pelatihan diri untuk menjadi insan yang memiliki harga yang sejati. 

@refleksihatimenerangidiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline