Dunia fana ini adalah panggung sandiwara. Kemajuan zaman melahirkan media sosial yang penuh pesona menggoda eksistensi manusia.
Media sosial bagi sebagian orang menjadi panggung sebagai kebodohan yang tanpa disadarinya. Tak peduli menjadi bahan tawa dunia.
Atas nama kebebasan berlaku suka-suka. Atas nama kepintaran pandai bermain logika. Menutupi hati bahwa kebebasan itu ada batasnya, moral etika tata krama. Entah pura-pura lupa.
Lihatlah media sosial saat kini yang ada. Orang-orang pintar menjadikan panggung kebodohan dengan nyata. Orang pintar tersesat oleh kepintarannya. Ingin terlihat pintar, yang ada tampak tak tahu apa-apa.
Debat kusir tiada henti. Tanpa risih mencaci-maki. Seenaknya menebar benci. Membela kebenaran dengan melukai. Mencari kemenangan dengan fitnah tak peduli.
Panggung media sosial membuka aib sendiri dengan suka hati. Mencari ketenaran dengan mencampakkan harga diri. Memermalukan diri demi sensasi. Lupa akan siapa diri sejati lagi.
Semua terjadi sangat biasa sekali. Beginilah dunia saat ini. Diri inipun tanpa terasa mengambil bagian, harus mengakui. Perlu nyali dan keberanian untuk menjaga diri.
||Refleksihatiuntukmenerangidiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H