Bila ego yang masih menjadi penguasa, bertahta menjadi raja, menjadi tuan atas manusia, setinggi apapun ilmu agamanya akan berperilaku rendah tak mulia.
Setinggi apapun ilmu pengetahuannya, tetap akan rendah beretika. Punya kedudukan tinggi akan merendahkan sesamanya.
Bangga atas ilmu agama dan pengetahuannya didapat dari luar negeri universitas ternama.
Bicara soal agama luar biasa ayat-ayat suci hafal di luar kepala. Namun ujung-ujungnya bisa menghina tanpa merasa.
Mengingatkan dengan sopan penuh etika, tak sudi mendengar dengan seksama. Ada keangkuhan yang terjaga.
Yang ada membalas dengan mengatakan soal agama tak usah bicara, sudah paham sedalam-dalamnya.
Ini penyakit sejak zaman dahulu kala sudah ada, beginilah kehidupan manusia di dunia. Sang ego akan terus berkelana sepanjang masa mencari mangsa.
Yang menyebabkan manusia semakin jauh dari jiwa sejatinya yang terpenjara. Terlena dalam rasa bangga.
Saya dan Anda akan mengalami bila tak setiap saat koreksi diri dan waspada. Bahkan dalam instrospeksi diri bisa terjebak merasa paling benar adanya.
||Refleksihatiuntukmenerangidiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H