Zaman sekarang arus kehidupan sedemikian derasnya. Tak heran manusia tak sedikit yang terbawa arus dan tenggelam lupa dengan sejati dirinya.
Kehidupan dunia semakin menggoda. Etalase dosa begitu nikmat membuat penasaran untuk mencoba. Rayuan tak apa-apa jadi senjata.
Arus kehidupan menyeret manusia yang tak berdaya. Membenarkan dengan segala pembenarannya. Yang salah sudah dianggap biasa. Mau melawan arus malah jadi bahan tertawa.
Pilihan ada di depan mata. Tenggelam dalam arus kehidupan dunia atau berani melawan arus bisa jadi bak buah simalakama. Namun apapun itu semestinya ada menjadi yang utama.
||Refleksihatiuntukmenerangidiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H