Salah satu sebab seseorang meninggalkan pasangannya karena merasa lebih nyaman dengan orang lain. Orang itu mungkin teman lama dan baru bertemu lagi atau yang baru ia kenal
Seringkali beginilah kehidupan terjadi, ketika sedang ada masalah dengan pasangan yang menyebabkan ketidaknyamanan, maka akan hadir seseorang yang menghadirkan rasa nyaman. Apakah ini kebetulan atau ujian keimanan?
Kebenaran membuktikan, tidak ada seorang pun dunia ini yang benar-benar bisa membuat diri kita selalu nyaman. Buka diri kita sendiri tidak bisa menyesuaikan diri dan menciptakan rasa nyaman itu.
Tetapi kebenarannya pula kita selalu menghadirkan pembenaran untuk mencari rasa nyaman itu walau harus dengan menistakan kebenaran.
Memang yang paling mudah adalah menyalahkan orang lain atas ketidakbenaran yang ada pada diri kita. Bukan sebaliknya mencari dan menemukan kesalahan yang ada pada diri sendiri. Menyadari bahwa dirinya diri kurang beriman dan belum mampu mengendalikan hati serta pikiran.
Ketika tidak menemukan rasa nyaman pada pasangan, dengan mudah membenarkan untuk mencari rasa nyaman itu pada orang lain yang bisa jadi adalah pasangan orang lain. Mana peduli?
Itulah egoisnya manusia, demi mendapatkan rasa nyaman bagi dirinya, tidak peduli telah menciptakan ketidaknyamanan bagi orang lain.
||Pembelajarandarisebuahperistiwa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H