Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Bila Memuji adalah Dosa

Diperbarui: 10 Oktober 2018   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hakekatnya manusia, pasti ada kebaikan dan keburukannya. Sebaik-baiknya pasti ada setitik kesalahannya. Sejahat-jahatnya pasti ada pula setitik kebaikannya.

Melihat kesalahan orang lain, sejatinya mengingatkan diri, bahwa diri sendiri pun memiliki kesalahan. Inilah cara untuk memaklumi dan tidak menghakimi.

Melihat orang-orang dalam melakukan kesalahan, sejatinya mengingatkan diri pula, bahwa mereka pun pasti memiliki kebaikannya. Inilah cara untuk tidak terbakar kebencian dan kekerdilan diri.

Orang lain melakukan kesalahan bolehlah mengingatkan dan bila mampu memberikan masukan. Bukan justru memanfaatkan kesempatan untuk mengolok-olok dan menjatuhkan.

Berpikir sebagaimana diri bila diperlakukan demikian. Bukankah sangat menyakitkan?

Seperti sudah diungkapkan bahwa sesalah-salahnya manusia pastilah ada nilai baiknya. Itupun membutuhkan apresiasi dan perlu pujian.

Namun sungguh menyedihkan ketika kekerdilan jiwa menguasai diri. Beratlah hati untuk memberikan pujian yang layak sekalipun. Bahkan seakan merupakan dosa besar bila sampai memberikan pujian. Itulah sebab sekuat kemampuan mengubur dalam-dalam pujian yang ada.

Bila memiliki keberanian sejati dan kebesaran jiwa, maka tak akan sungkan memberikan pujian kepada lawan sekalipun. Inilah yang akan menunjukkan kualitas siapa diri ini sesungguhnya.

#refleksihatiuntukmenerangidiri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline