Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Saya Benar, Kamu Salah, Titik!

Diperbarui: 27 Agustus 2018   08:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Mengapa sekian lama tak selesai pula segala perselisihan yang ada? Tak ada tanda - tanda akan duduk bersama. Mengalah tentu saja tak rela.

Biarlah permusuhan tetap terpelihara, agar dapat terus melampiaskan amarah dan melepaskan sesak di dada. Mencerca demi ingin bahagia. Tertawa untuk orang lain menderita.

Bila hidup bicara kalah - menang akan tiada habisnya. Bila yang jadi pokok adalah salah dan benar, maka perdebatan akan terus ada bagaikan api membara. Harga mati harus menjadi yang paling benar selamanya. Mengaku salah itu apa kata dunia?

Bila berprinsip 'saya benar, kamu salah' perdebatan pasti akan selalu ada dan saling mengalahkan menjadi tujuan utama. Apakah ini menjadi tujuan hidup kita?

Ya, beginilah dunia adanya, dengan manusia yang masih dikuasai ego sebagai raja. Patuh dan mudah diperdaya, selalu terpersepsi dirinya yang paling benar saja, yang lain salah seakan itu adalah yang niscaya.

Bila tak hendak selalu terperdaya, menjadi bijaksana adalah yang utama. Menumbuhkan benih - benih yang sudah ada sejak semula. Bila selamanya terlena, sia - sialah karunia Tuhan yang demikian tak ternilai harganya. 


||Refleksiuntukmenerangidiri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline