Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Merdeka Belum Merdeka

Diperbarui: 18 Agustus 2018   08:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Aku hidup di mana bangsa dan negaraku telah merdeka dari penjajahan. Sebab kemerdekaan telah dikumandangkan. Bisa menentukan nasib sendiri tanpa halangan.

Namun sebagai manusia seutuhnya kemerdekaan itu masih jauhlah dari jangkauan. Masih terkungkung oleh penjajahan keegoan. Belum sepenuhnya mampu menikmati kebebasan. Masih terikat akan segala keinginan. Bahkan yang tidak dibutuhkan.

Aku masih belum mampu membebaskan diri dari peraturan - peraturan kehidupan. Di rumah, tempat kerja, agama bahkan di jalanan. Aku belum mampu lepas bebas namun masih mengikuti dalam keterpaksaan. Terikat oleh waktu dan aturan.

Merdeka yang sejati sesungguhnya menjadi tujuan. Ketika tidak terikat lagi oleh kuasa keinginan dan keterpaksaan. Menjalani kehidupan, berbuat baik, berkerja dan beribadah dalam kebebasan.

Bukan lagi oleh sebab ada aturan, tak enak hati atau ketakutan. Tidak lagi melekat kepada pahala dan balasan di masa depan.

Bebas karena kealamian. Menjalani kehidupan semata ibadah pada Tuhan. Bebas menjalani dalam ketulusan dan keikhlasan.

||Refleksiuntukmenerangidiri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline