Tak dipungkiri diri sejati bukan lagi menjadi tuan rumah atas hidup kebanyakan manusia, karena ego telah menjadi raja, nurani telah terpenjara, tak terdengar lagi suaranya.
Kenyataan yang berbicara, lihatlah perilaku orang-orang tak terjaga, atas namanya kebebasan bertingkah dan bicara semaunya. Menyebarkan kebencian bisa sambil tertawa, amarah ada di mana-mana. Nafsu bergelora, menunjukkan kesalahan orang lain dalam rasa bangga.
Kini ego yang bertahta atas hidup manusia. Diingatkan kesalahannya, alih-alih menerima, yang ada sibuk membela. Mencari pembenaran untuk membenarkan kesalahan yang ada.
Kesombongan berkuasa, meninggikan dirinya sebagai yang paling benar tak bercela. Demi untuk semua, siap berdebat sampai berbusa-busa. Si ego mana pernah ada mau mengalah dalam sejarahnya?
Apakah diri ini akan menjadi budak sang ego selamanya? Mengapa masih terlena dalam kebebasan menjadikan diri hina? Mengapa tak sadar untuk membebaskan diri merdeka, agar nurani yang bertahta?
||Refleksiuntukmenerangidiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H