Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Memerbaharui Hati

Diperbarui: 30 April 2018   10:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: id.aliexpress.com

Sejak semula hati ini adalah bersih tiada terkotori. Bagaikan selembar kertas putih. Namun semakin lama semakin ternodai. Kesalahan dan dosa menjadi bagian diri. Kini hati tiada putih lagi. Ternoda kotoran duniawi.

Bagaikan cermin  yang penuh tertutup debu-debu kini. Yang tak dapat lagi untuk berkaca  diri. Kebenaran sejati tertutupi. Suara nurani tak lagi menjadi pengendali. Tak sadari siapa diri. Pikiran dan perbuatan tak suci lagi. Inilah yang terjadi, manusia kehilangan sifat-sifat surgawi.

Nyaman menikmati atau segera introspeksi memerbaharui hati? Bila kesadaran masih menyertai, maka akan selalu memerbaharui diri. Membersihkan kotoran dan debu-debu, agar jernih kembali.

Introspeksi, introspeksi tiada berhenti. Memang tidak semudah teori. Namun harus bangkitkan kesadaran untuk memperbaharui, agar tiada sia-sia hidup ini. Terus memerbaharui, dalam jalan Ilahi. Bila nanti kembali, dapat menyatu dalam energi alam nan suci.

||Refleksihatiuntukmenerangidiri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline