Sejak semula hati ini adalah bersih tiada terkotori. Bagaikan selembar kertas putih. Namun semakin lama semakin ternodai. Kesalahan dan dosa menjadi bagian diri. Kini hati tiada putih lagi. Ternoda kotoran duniawi.
Bagaikan cermin yang penuh tertutup debu-debu kini. Yang tak dapat lagi untuk berkaca diri. Kebenaran sejati tertutupi. Suara nurani tak lagi menjadi pengendali. Tak sadari siapa diri. Pikiran dan perbuatan tak suci lagi. Inilah yang terjadi, manusia kehilangan sifat-sifat surgawi.
Nyaman menikmati atau segera introspeksi memerbaharui hati? Bila kesadaran masih menyertai, maka akan selalu memerbaharui diri. Membersihkan kotoran dan debu-debu, agar jernih kembali.
Introspeksi, introspeksi tiada berhenti. Memang tidak semudah teori. Namun harus bangkitkan kesadaran untuk memperbaharui, agar tiada sia-sia hidup ini. Terus memerbaharui, dalam jalan Ilahi. Bila nanti kembali, dapat menyatu dalam energi alam nan suci.
||Refleksihatiuntukmenerangidiri